09 Januari 2008

PARTY....and party again!






Hiburan menjadi pilihan wajib masyarakat kota besar ketika mereka hendak melepaskan diri dari rutinitas pekerjaan yang dihadapi tiap hari mulai pagi hingga sore atau menjelang petang. Tak heran jika sejumlah tempat hiburan selalu dipenuhi clubbers, khususnya di akhir pekan.
Di tengah menjamurnya tempat hiburan di Surabaya belakangan, yang mampu menyajikan pentas menarik lah yang jadi pilihan masyarakat, khususnya para eksekutif ini. Tak hanya kemasan musik, tapi juga atraksi penunjang yang dirancang manajemen tempat hiburan tersebut.
“Biasanya tiap dua bulan sekali kami menggelar tematic event,” papar Andi Nia, Communication Executive Shangri-La Hotel. Ide tema-tema acara itu, lanjut wanita yang akrab disapa Nia ini, biasanya datang dari Direktur F&B yang membawahi outlet dan restoran di bawah hotel bintang lima itu.
Aplikasinya, digeber di Desperados, tempat hiburan di lantai dasar Shangri-La Hotel yang selalu menyajikan hiburan live music band dari mancanegara. Yang paling gres, menjelang tahun baru lalu Shangri-La mengemas acara Chicago 1930. Selain musik yang disajikan beraroma rock, jazz, dan blues, interior Desperados pun ditata spesifik dengan dominasi warna hitam putih.
Untuk mendukung tema, staf Desperados mengenakan kostum ala Godfather. “Yang lama biasanya menyiapkan konsepnya. Bisa sebulan sendiri sebelum akhirnya diaplikasikan. Karena itu, agar acara yang kami suguhkan benar-benar sempurna, tematic event kami agendakan setiap dua bulan,” paparnya.
The Tavern Bar yang ada di lantai dasar Hyatt Regency Surabaya bisa jadi lebih spesifik dalam mempersiapkan tematic event. Hotel bintang lima di pusat kota ini malah membagi dalam dua pentas besar, yaitu VIP Stage, dan Night of Legend.
Khusus untuk VIP Stage yang dijadwalkan empat kali dalam setahun, difokuskan untuk menyajikan pentas berkualitas. Selain menghadirkan bintang tamu dari Jakarta, pentas VIP Stage biasanya didukung dengan tata dekorasi yang ‘wah’ sesuai tamu yang bakal hadir di acara spesial tersebut.
“Acara yang pernah kami adakan untuk VIP Stage ini misalnya ketika kami mendatangkan bintang tamu, Samsons, Ungu, dan Tompi ketika mereka belum begitu terkenal seperti sekarang,” Prima Soemarso, Public Relation Hyatt Regency Surabaya.
Sedang Night of Legend, lanjut Prima, cenderung lebih mengutamakan kemasan musik yang nantinya dinikmati clubbers. Di pentas ini, kostum yang dikenakan personel band maupun staf outlet sangat dominan mendukung tema yang tengah diangkat.
“Untuk Tribute to Queen misalnya. Kami menekankan pada personel musik agar berdandan ala Queen. Lagu-lagu yang mereka bawakan malam itu juga khusus lagu-lagu yang selama ini dibawakan grup musik legendaris itu,” katanya. Ditambahkan, interior The Tavern Bar juga disetting sesuai tema yang disuguhkan malam itu. Kostum, tak pelak menjadi urusan yang bisa jadi ribet ketika tematic event ini coba ditawarkan pada clubbers. Namun, jerih payah ini berbuah kepuasan ketika sang tamu justru merespon dengan antusias. Dress code yang disyaratkan bagi para tamu disambut dengan hadirnya pengunjung dengan beragam dandanan menarik. So, party pun kian heboh dan meriah. *

Tidak ada komentar: