
Awal dan akhir, adalah titik yang sulit. Maka perjalanan terasa jadi panjang untuk menggapai ujung.
Hari-hari setelah kecelakaan, masuk rumah sakit, dan menjalani perawatan, dan dilanjut obat jalan, termasuk beberapa kali control ke dokter Erwin, Alhamdulillah, semua berjalan lancar dan baik. Sebulan patuh tanpa aktivitas bermotor secara langsung. Bukan berarti sama sekali tidak pergi keluar rumah. Bahkan aku cuma dua minggu menjalani istirahat total, setelah itu sudah tidak tahan untuk tidak menjenguk kantor.
8 Juli 2007……..inilah pertama kalinya bisa menikmati ‘segar’nya kenikmatan sebuah aktivitas liputan seperti hari-hari sebelumnya. Siang itu, aku hadiri acara ulang tahun pernikahan ayahanda Ita Purnamasari di WTC. Tentu masih dengan tangan ‘tergantung’.
Awalnya dibonceng. Beberapa kali kegiatan di rumah kadang kujalani dengan menggunakan moda transportasi komuter, Pagerwojo-Giant. Juga angkutan kota (angkot) bison atau angkot JSP (Joyoboyo Sidoarjo Porong). Rutinitas baru yang harus kulewati hari ke hari, minggu ke minggu, hingga sebulan. Hingga genap dua bulan, aku minta agar bisa membawa mobil atau motor sendiri.
Alasannya jelas agar lebih menghemat. Karena jika naik angkutan umum, setiap hari harus siap ongkos sekitar Rp 10.000. Uang segitu bisa untuk mengisi BBM motor selama dua hari. Belum lagi soal waktu yang terbatas. Aku tidak bisa pulang larut malam kalau mengandalkan angkot. Dari depan kantor angkot yang arah A Yani hanya sampai pukul 21.00 atau 21.30. Beruntung jika bisa bareng Anas….bisa sampai depan pintu masuk perumahan. Tapi nggak enak juga tiap hari, meski dia sering memaksa. Aku tak ingin merepotkan orang, apalagi jika terlalu sering. Karena aku belum tentu bisa berbuat yang sama pada mereka.
Alhamdulillah, masa-masa sulit itu cepat berlalu. Berkat ketaatan pada ‘petunjuk’ dokter Erwin, semua bisa kulewati dengan mudah. Tanpa terjadi ‘petaka’ seperti yang sering dia ingatkan dengan mengambil contoh pasien-pasiennya yang ‘nakal’.
Akhirnya aku kembali ke ‘kehidupan malam’. Habitat yang rasanya sulit aku tinggalkan sebagai akibat ‘insomnia’. Berkumpul dengan komunitas di Colors Pub, Van Java, Vista Sidewalk CafĂ©, dan juga LCC Club. Welcome back….to the nightlife!!!
Hari-hari setelah kecelakaan, masuk rumah sakit, dan menjalani perawatan, dan dilanjut obat jalan, termasuk beberapa kali control ke dokter Erwin, Alhamdulillah, semua berjalan lancar dan baik. Sebulan patuh tanpa aktivitas bermotor secara langsung. Bukan berarti sama sekali tidak pergi keluar rumah. Bahkan aku cuma dua minggu menjalani istirahat total, setelah itu sudah tidak tahan untuk tidak menjenguk kantor.
8 Juli 2007……..inilah pertama kalinya bisa menikmati ‘segar’nya kenikmatan sebuah aktivitas liputan seperti hari-hari sebelumnya. Siang itu, aku hadiri acara ulang tahun pernikahan ayahanda Ita Purnamasari di WTC. Tentu masih dengan tangan ‘tergantung’.
Awalnya dibonceng. Beberapa kali kegiatan di rumah kadang kujalani dengan menggunakan moda transportasi komuter, Pagerwojo-Giant. Juga angkutan kota (angkot) bison atau angkot JSP (Joyoboyo Sidoarjo Porong). Rutinitas baru yang harus kulewati hari ke hari, minggu ke minggu, hingga sebulan. Hingga genap dua bulan, aku minta agar bisa membawa mobil atau motor sendiri.
Alasannya jelas agar lebih menghemat. Karena jika naik angkutan umum, setiap hari harus siap ongkos sekitar Rp 10.000. Uang segitu bisa untuk mengisi BBM motor selama dua hari. Belum lagi soal waktu yang terbatas. Aku tidak bisa pulang larut malam kalau mengandalkan angkot. Dari depan kantor angkot yang arah A Yani hanya sampai pukul 21.00 atau 21.30. Beruntung jika bisa bareng Anas….bisa sampai depan pintu masuk perumahan. Tapi nggak enak juga tiap hari, meski dia sering memaksa. Aku tak ingin merepotkan orang, apalagi jika terlalu sering. Karena aku belum tentu bisa berbuat yang sama pada mereka.
Alhamdulillah, masa-masa sulit itu cepat berlalu. Berkat ketaatan pada ‘petunjuk’ dokter Erwin, semua bisa kulewati dengan mudah. Tanpa terjadi ‘petaka’ seperti yang sering dia ingatkan dengan mengambil contoh pasien-pasiennya yang ‘nakal’.
Akhirnya aku kembali ke ‘kehidupan malam’. Habitat yang rasanya sulit aku tinggalkan sebagai akibat ‘insomnia’. Berkumpul dengan komunitas di Colors Pub, Van Java, Vista Sidewalk CafĂ©, dan juga LCC Club. Welcome back….to the nightlife!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar