Masih ingat film Selamanya? Film garapan sutradara Ody C Harahap itu mengangkat tema begitu kuatnya cinta pertama antara dua remaja. Begitu kuatnya sehingga hadirnya orang baru, Nina dalam kehidupan Bara (Dimas Seto) tak menggoyahkan api cinta yang sempat padam lantaran sosok Aristha (Julie Estelle) tak disukai keluarga Bara.
Pertemuan kembali dua insan manusia ini membuat api cinta mereka kembali bersemi. Apalagi –sebagai penambah romantisme film—Aristha diketahui terperosok dalam jeratan Narkoba setelah berpisah dengan Bara. Sementara Nina yang tak mau diduakan, akhirnya rela melepas Bara kembali ke pelukan Aristha.
Kisah nyaris sama. Tapi yang ini bukan fiksi. Realita kenangan masa lalu yang bersemi kembali itu sempat dialami pasangan selebriti Meisya Siregar dan Bebi ‘Romeo’. Jalinan kasih mereka sempat putus di tengah jalan lantaran Meisya tidak dapat menerima sifat asli Bebi yang dianggapnya terlalu cuek.
Meisya kemudian bahkan sempat menikah dengan pria lain, Rudi Gusnadi tahun 2001. Hanya bertahan selama dua tahun, wanita yang aslinya bernama Meisya Najelina Siregar ini pun cerai. Janda cantik ini lalu kembali dekat dengan cinta lamanya, Bebi Romeo.
”Dia (Bebi) dulu orangnya cuek. Sudah gitu protect banget sama aku. Aku tidak suka dengan dia, makanya kami putus dan aku menikah. Setelah cerai, dan bertemu kembali, dia malah berubah. Mungkin ini yang namanya jodoh kali yah,” kata Meisya.
Saat ini, Meisya dikarunia tiga orang anak dari pernikahannya dengan Bebi. Dirinya juga mengaku tak ingin gagal untuk yang kedua kalinya dalam menjalani tali pernikahan. Oleh karena itu, gadis berdarah Batak ini selalu mengkomunikasikan segala persoalan antara dirinya dengan Bebi.
”Pokoknya kalau ada masalah berusaha untuk diselesaikan cepat. Aku banyak belajar dari perceraian yang pertama. Sebagai manusia aku nggak mau gagal kedua kalinya dalam membina rumah tangga,” tuturnya.
Kata ‘putus’ memang bukan akhir segalanya. Ketika ‘kita putus!’ terucap, bukan berarti setelah itu tak ada lagi rasa kangen dalam diri kita. Tak ada rasa kehilangan dalam diri ini. yang terjadi bisa jadi sebaliknya: ingin kembali lagi!
Ketika rasa cinta itu masih ada, bahkan meskipun si mantan sudah punya yang baru, kata balik itu tetap terdengar, dan masih bisa diperjuangkan. Kan kata orang ‘selama janur belum melengkung’ masih punya kesempatan untuk mendapatkan seseorang yang kita ingini. Apalagi dia pernah menjadi bagian dalam hidup kita.
Soulmate. Rasanya itulah alasan tepat jika kita sukar melupakan first love. Maka ketika kita terlibat konflik dengan pasangan kita lalu di puncak kemarahan terucap kata ‘putus’, setelah itu sulit bagi kita melupakan sang mantan. Di saat seperti itu –meski kita sudah mendapat pengganti, rasanya hanya mantan kita itu yang serba pas, dan bisa mengerti diri kita. Dan perasaan yang sama juga dipendam oleh mantan kita.
Jika ini yang kita rasakan, maka jika cinta lama bersemi kembali tentu jadi sah-sah saja.
Meski keinginan untuk ‘balik’ begitu kuat, bukan berarti kita bisa langsung ‘teklek nyemplung kalen’ (kembali ke cinta yang lama). Ada ‘syarat’ yang harus dipenuhi, seperti lirik lagu Bukan Permainan yang dibawakan Gita Gutawa, “Bila nanti aku pergi, jangan lagi panggil ku kembali. Kita bisa balik lagi… pisah lagi… Apa kau mengerti, bahwa ini bukanlah… bukan permainan…”Jelas, jangan sampai alasan balik itu sekadar untuk permainan. Sehingga peristiwa putus nyambung kembali berulang. Juga bukan lantaran nggak tega ketika sang mantan minta kembali lalu kita sambut keinginannya balik itu. Karena jika itu yang terjadi bukan tak mungkin putus nyambung lagi. Capek deeeeh!! *
27 Desember 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar